Selasa, 30 November 2010

Hitam

Kurang lebih seperti biasa aku selalu tertidur disaat malam ditelan sang matahari...lebih banyak waktu siang kulalui bersama mimpi dan hayalan penghantar tidur.

Ini bukanlah yang hendak aku cari, karena sungguh aku sangat merugi.

Banyak hal indah yang aku lewatkan,dikala udara terasa sejuk,disaat matahari memberikan manfaat,dunia mulai bersuara dan orang-orang berbaris mengambil perannya...

Tatkala aku bangun,matahari sudah berada diseperempat mata dan siang ku pun segera sirna.

Hal ini mungkin sudah seribu kali berkutat diotakku,tapi belum bisa merubah segalanya,mungkinkah malam memang duniaku dan siang dunia mereka...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar